PROPOSAL
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PENATALAKSANAAN
KOLELITHIASIS (BATU EMPEDU)
Disusun Oleh :
EDY
RIAWAN : 11200016
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN
2013
I.
DASAR PEMIKIRAN
Kolelithiasis
adalah penyakit yang menunjukkan adanya batu empedu dalam kandung empedu,
sedangkan koledokolithiasis adalah batu empedu yang ditemukan dai saluran
empedu sedangkan batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu
maupun dalam saluran empedu. Batu empedu dapat dijumpai pada kandung empedu
yang mencakup kelainan jumlah, ukuran dan bentuk. Penyakit-penyakit yang sering
menyerang kandung empedu salah satunya adalah penyakit batu empedu yang disebut
kolelithiasis. Pada saat ini, penyakit ini sering kita jumpai di dalam dunia
kesehatan. Populasi yang memiliki resiko tinggi terhadap batu empedu adalah
orang-orang yang bertubuh gemuk (obesitas) dan orang-orang yang memiliki
kelainan metabolik tertentu.
Insiden kolelitiasis atau batu kandung empedu di Amerika Serikat diperkirakan 20 juta orang yaitu 5 juta pria dan 15 juta wanita. Pada pemeriksaan autopsy di Amerika, batukandung empedu ditemukan pada 20 % wanita dan 8 % pria.Insiden batu kandung empedu di Indonesia belum diketahui dengan pasti, karena belum ada penelitian. Banyak penderita batu kandung empedu tanpa gejala dan ditemukansecara kebetulan pada waktu dilakukan foto polos abdomen, USG, atau saat operasi untuk tujuan yang lain.Dengan perkembangan peralatan dan teknik diagnosis yang baru USG, maka banyak penderita batu kandung empedu yang ditemukan secara dini sehingga dapat dicegahkemungkinan terjadinya komplikasi. Semakin canggihnya peralatan dan semakin kuranginvasifnya tindakan pengobatan sangat mengurangi morbiditas dan moralitas.Batu kandung empedu biasanya baru menimbulkan gejala dan keluhan bila batumenyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus. Oleh karena itu gambaran klinis penderita batu kandung empedu bervariasi dari yang berat atau jelas sampai yang ringanatau samar bahkan seringkali tanpa gejala (silent stone)
II.
TUJUAN :
1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan promosi kesehatan, sasaran dapat mengerti tentang konsep dan penatalaksanaan penyakit kolelithiasis (batu empedu)
1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan promosi kesehatan, sasaran dapat mengerti tentang konsep dan penatalaksanaan penyakit kolelithiasis (batu empedu)
2.Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan promosi
kesehatan, sasaran dapat :
a.
Menjelaskan konsep kolelithiasis
(batu empedu): pengertian kolelithiasis (batu empedu),
penyebab kolelithiasis (batu empedu),
tanda dan gejala kolelithiasis (batu
empedu), akibat kolelithiasis (batu empedu) dan penatalaksanaan kolelithiasis (batu empedu)
b. Mendemonstrasikan penatalaksanaan penderita kolelithiasis (batu empedu)
III.
SASARAN :
Keluarga (ayah, ibu, 2 anak)
IV.
TEMPAT DAN WAKTU :
1. Tempat : rumah
sasaran
2. Waktu : 09.00 s/d selesai
3. Hari / Tanggal : senin,
21 januari 2013
V. ISI :
V. ISI :
1.
Konsep kolelithiasis: Pengertian,
Penyebab, Tanda dan Gejala, Akibat,
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
2. Mengenalkan cara
penanganan batu empedu
VI.
METODE :
1. Ceramah, diskusi dan tanya jawab
2. Demonstrasi
3. MEDIA, ALAT dan BAHAN
:
1. Lembar balik /
leaflet
2. Demonstrasi penatalaksanaan
batu empedu (jus apel) :
3. Pisau (memotong apel menjadi potongan kecil)
4. Blender (membuat ekstrak/jus apel)
5. Demonstrasi, cara membuat dan jadwal
pengobatanya:
a. Selama lima hari berturut-turut minumlah empat (4) gelas sari buah apel
segar setiap hari, atau makanlah empat atau lima buah apel segar, tergantung
selera anda. Apel berkhasiat melembutkan batu empedu. Selama masa ini anda
boleh makan seperti biasa.
b. Pada hari ke-enam jangan makan malam. Jam 6 petang, telanlah satu sendok
teh “Epsom salt” (magnesium sulfat, garam Inggris??) dengan segelas air
hangat.Jam 8 malam lakukan hal yang sama. Magnesium sulfat berkhasiat membuka
pembuluh-pembuluh kandung empedu. Jam 10 malam campurkan setengah cangkir
minyak zaitun (atau minyak wijen) dengan setengah cangkir sari jeruk segar.
Aduklah secukupnya sebelum diminum. Minyaknya melumasi batu2 untuk melancarkan
keluarnya batu empedu.
6. Garam inggris, sari jeruk segar, minyak zaitun.
6. Garam inggris, sari jeruk segar, minyak zaitun.
VI. RENCANA KEGIATAN
1. Pendahuluan
NO
|
Kegiatan Promotor
|
Kegiatan Sasaran
|
Waktu
|
1
|
Mengucapkan salam
|
Membalas salam
|
|
2
|
Meminta sasaran mengisi daftar hadir
|
Mengisi daftar hadir
|
|
3
|
Menyampaikan tujuan khusus
|
Mendengarkan
|
|
4
|
Menyampaikan bahwa pentingnya materi yang akan
disampaikan agar sasaran lebih termotivasi
|
Mendengarkan
|
10 menit
|
2 Penyajian :
NO
|
Kegiatan Promotor
|
Kegiatan Sasaran
|
waktu
|
1
|
Menjelaskan konsep batu empedu : pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, akibat dan penatalaksanaan
|
Mendengarkan
|
5 menit
|
2
|
Memberi kesempatan sasaran bertanya
|
Bertanya
|
2 menit
|
3
|
Menjawab pertanyaan sasaran
|
Memperhatikan
|
2 menit
|
4
|
Menyebutkan bahan apa saja untuk pemberian
pengobatan penderita batu empedu
|
Mendengarkan
|
10 menit
|
5
|
Mendemonstrasikan cara membuat obat alami untuk batu empedu
|
Memperhatikan
|
20
|
3 Penutup :
NO
|
Kegiatan Promotor
|
Kegiatan Sasaran
|
waktu
|
1
|
Menyimpulkan materi yang telah diberikan
|
Mendengarkan
|
1 menit
|
2
|
Melakukan evaluasi
|
Mengerjakan evaluasi
|
2 menit
|
3
|
Menyampaikan ketercapaian tujuan
|
Mendengarkan
|
1 menit
|
4
|
Mengucapkan salam
|
Membalas salam
|
5 detik
|
VII. RENCANA EVALUASI :
1. Mengajukan
pertanyaan lisan sebanyak 5 buah tentang konsep batu empedu
2. Meminta 1 (satu) orang sasaran
mendemonstrasikan cara membuat obat
alami batu empedu (jus apel, garam
inggris, minyak zaitun, sari jeruk segar).
VIII. JADWAL PELAKSANAAN (Matrik)
VIII. JADWAL PELAKSANAAN (Matrik)
LAMPIRAN :
I. Materi Promosi PPM :
A. Konsep Batu Empedu :
1. Pengertian
Batu pada kandung empedu adalah
timbunan daripada kristal-kristal di dalam kandung empedu. Batu yang ditemukan
di dalam kandung empedu disebut cholelithiasis. Jadi cholelithiasis adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh timbunan kristal-kristal yang membentuk
batu yang diakibatkan karena fungsi kandung empedu sudah tidak normal.
2.Penyebab
kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
3. Akibat
Batu empedu meningkatkan
risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa demam tinggi
akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di
kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis),
atau pankreas (pankreatitis).
4.Tanda
dan Gejala
Gejala batu empedu yang dapat
dipercaya adalah :
- Rasa nyeri yang berulang kali di
perut kanan atas.
- Mengalami kolik di perut bagian
kanan atas.
- Terabanya sesuatu di bagian perut
kanan atas
5. Penatalaksanaan Batu Empedu
Terapi
Untuk Cholelithiasis
Setelah melalui serangkaian tes
untuk keperluan diagnosa, penanganan dapat segera dilakukan. Namun, pengobatan
ini juga bergantung pada cholelithiasis, serta kondisi si pasien. Pengobatan
untuk pasien A Belum tentu sama dengan pengobatan untuk pasien B, meski
keduanya mengidap jenis penyakit yang sama, di lokasi yang sama dan dengan
stadium yang sama pula.
Beberapa jenis penanganan/pengobatan
yang dilakukan untuk kasus cholelithiasis antara lain:
- Pemberian obat-obat penghancur
batu, dimana obat penghancur batu pada batu empedu atau cholelithiasis sama
dengan obat penghancur batu pada ginjal atau nephrolithiasis.
- Pengangkatan Batu Empedu melalui
proses pembedahan bila batu empedu atau cholelithiasis yang diderita cukup
parah. Dimana dalam hal ini dilakukan oleh Dokter Bedah.
B. Demonstrasi
pencegahan DBD:
1. Membuat jus apel :
a.
Tujuan :
1.
Apel berkhasiat melembutkan batu empedu
b.
Alat dan Bahan : buah apel 5 buah,
blender, dan pisau
c.
Prosedur pembuatan dan pemberian :
1.
5 buah apel di
potong kecil-kecil kemudian di haluskan dengan blender.
2.
Minum jus apel per
hari selama lima hari berturut-turut.
2.
Minum garam inggris
(magnesium sulfat)
a.
Tujuan:
Magnesium sulfat berkhasiat
membuka pembuluh-pembuluh kandung empedu
b.
Alat dan bahan: 1
sendok teh garam inggris, segelas air hangat.
c.
Prosedur pembuatan
dan pemberian
Larutkan
1 sendok garam inggris dalam segelas air hangat, minum pada hari ke-6 pada
pukul 18.00 dilanjutkan pada pukul 20.00.
3.
Minum campuran
minyak zaitun dan sari buah jeruk segar.
a.
Tujuan:
Minyak zaitun melumasi batu2 untuk melancarkan keluarnya batu empedu.
b.
Alat dan bahan:
minyak zaitun ½ cangkir, ½ cangkir buah jeruk.
c.
Prosedur pembuatan dan pemberian
Campurkan
½ cangkir minyak zaitun dan ½ cangkir sari jeruk daalam gelas dan minum pada
pukul 22.00 pada hari ke-6.
II. Kisi-Kisi Evaluasi :
A.
Konsep penyakit Batu empedu :
1.
Apa artinya penyakit
Batu empedu
2.
Sebutkan penyebab penyakit
Batu empedu\
3.
Bagaimana tanda dan gejala penyakit
Batu empedu
4.
Jelaskan akibat penyakit
Batu empedu
5.
Bagaimana penatalaksanaan penyakit
Batu empedu
B. Demonstrasi pembuatan obat alami untuk penyakit Batu empedu:
B. Demonstrasi pembuatan obat alami untuk penyakit Batu empedu:
1. Sebutkan
tujuan, alat dan bahan pemberian tindakan 3M dan bahan makanan pereda DBD
2.
Demonstrasikan cara membuatnya.
DARTAR REFERENSI :
1. . (American Journal of Clinical Nutrition vol 80, no. 1, hal 76-81).
2. Anonim, Radiographic Anatomy and
Positioning Terminology.
3. Evelyn C.
Pearce, (2004), Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT.
Gramedia, Jakarta
4. Gregory A Bortoff, et all. Gallbladder
Stone : Imaging and Intervention, Available from :
http://radiographics.rsnajnls.org/cgi/content/fult/20/3/752
5. Joseph, N. “Radiography of the
Billiary System “, Available from : http://cassential.net/article41.html.
6. Sujono
Hadi.DR.Dr, (1985), Ultrasonografi Abdomen, Penerbit Alumni, Bandung.
No comments:
Post a Comment