MAKALAH
SEMINAR KMB II
ASUHAN
KEPERAWATAN
TERHADAP
TN.R DENGAN TYPHUS ABDOMINALIS
DI
RUANG NURI RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
3
TINGKAT
II REGULER
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN
KEPERAWATAN
2012
MAKALAH
SEMINAR KMB II
ASUHAN
KEPERAWATAN
TERHADAP
TN.R DENGAN TYPHUS ABDOMINALIS
DI
RUANG NURI RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK
3
1.
ADE SEPTIA LUMBAN GAOL
2.
AGUSTINA SIANTURI
3.
AGUSTINUS FRANHARDI
4.
DYTO PANDU PRATAMA
5.
EDYRIAWAN
6.
FARICH JAYA AHMADI
7.
NANDA PUTRI PRATAMA
8.
RINTA WULANDARI
9.
TESI NOVIANA
10.
YESI AGRAINI
TINGKAT
II REGULER
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN
KEPERAWATAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Terhadap Tn. R dengan
Typhus Abdominalis di Ruang Nuri RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung” ini sesuai
batas waktu yang diberikan.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu
Giri Udani, S.Kp., M.Kes selaku koordinator mata ajar KMB II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya makalah ini.
2. Ibu Ns. Efa Trisna, S.Kp., M.Kes selaku
koordinator praktik klinik RSUD Abdul Moeloek
3. Ibu Siti Fatonah, S.Kp., M.kes selaku dosen
pembimbing akademik yang telah memberi pengarahan dan bimbingan asuhan
keperawatan di rumah sakit.
4. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan umumnya bagi para pembaca yang budiman. Amin.....
Bandarlampung,
19 Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................... i
Halaman Keterangan........................................................................................ ii
Kata Pengantar................................................................................................ iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN TYPHUS ABDOMINALIS.......... 3
2.1
Pengertian................................................................................................ 3
2.2
Etiologi dan
predisposisi......................................................................... 3
2.3
Patofisiologi ........................................................................................... 4
2.4
Pathways Keperawatan............................................................................ 5
2.5
Manifestasi klinik..................................................................................... 6
2.6
Penatalaksanaan....................................................................................... 6
2.7 Pemeriksaan Penunjang............................................................................ 7
2.8 Komplikasi.............................................................................................. 9
2.9
Pengkajian.............................................................................................. 10
2.10 Diagnosa Keperawatan.............................................................................
2.11 Intervensi dan Rasional............................................................................
BAB III Asuhan
Keperawatan Typhus Abdominalis
3.1
Pengkajian.................................................................................................... 13
3.2
Analisa Data.....................................................................................................
3.3 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................
3.4 Rencana Keperawatan......................................................................................
3.5 Implementasi dan Evaluasi...............................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1
KESIMPULAN............................................................................................. 26
4.2
SARAN........................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Typhus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang
pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman salmonella typhi atau salmonella
paratyphi A,B, dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis dan
septikemia (tidak menyerang usus). Kuman tersebut masuk melalui saluran
pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menenmbus dinding usus menuju
saluran limfa, masuk kedalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Kemudian
dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendotelial dan menyebar kembali ke
pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis. Dalam
masyarakat penyakit ini di kenal dengan nama “tipes” atau “thypus” tetapi dalam
dunia kedokteran disebut thypoid fever atau typhus abdominalis karena
berhubungan dengan usus pada perut.
BAB
III
ASUHAN
KEPERAWATAN
TERHADAP
TN.R DENGAN TYPHUS ABDOMINALIS
DI
RUANG NURI RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
I. PENGKAJIAN
A.Identitas klien
Nama : Tn.R
Umur : 42
tahun
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat :
Masgar , Kota Agung
Tanggal
masuk : 29-11-2012
Tanggal
pengkajian : 2-12-2012
No.Medical
record : 274916
Diagnosa
Medis : Typhus
Abdominalis
B.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Umur : 35
tahun
Jenis
Kelamin :
perempuan
Hubungan
dengan klien : Istri
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat :
Masgar, Kota Agung
C. Riwayat
Kesehatan
1.Riwayat
penyakit sekarang
* Keluhan utama : Nyeri
* Riwayat penyakit sekarang
Klien datang
ke RSAM pada tanggal 29 november 2012 dengan keluhan nyeri pada perut bagian
kiri atas hingga ke bawah disertai muntah beberapa kali sampai seisi perut
terasa keluar semua. Nyeri yang dirasakan tergolong nyeri berat yang
berlangsung terus menerus dengan skala nyeri 7 (0-10) sehingga klien terganggu
aktifitasnya. Nyeri dirasakan sudah 4 hari yang lalu. Pada saat pengkajian
tanggal 2 Desember 2012 klien mengatakan nyeri kepala disertai mual, nyeri
dirasakan berat dengan skala 8 (0-10), nyeri dirasakan 1 hari yang lalu. Nyeri
berkurang saat klien minum obat dan kambuh jika tidak minum obat.
2. Riwayat
Kesehata Dahulu
Klien
mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit, tetapi klien pernah berobat ke
puskesmas terdekat di daerah masgar ketika sakit demam.
3. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Keluarga
klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien dan
tidak ada yang menderita penyakit keturunan, seperti hipertensi, DM, anemia
dll.
4. Riwayat
Psiko-Sosio-Spiritual
*)Psikososial
- Klien
dapat menceritakan tentang keadaan penyakitnya dan keluhan yang dirasakan
kepada pasien lain dan perawat.
- Klien tampak pasrah dengan
penyakitnya dan menanyakan ingin sembuh
*)Spiritual
- Klien selalu berdoa demi
kesembuhan penyakitnya.
- keluarga kliaen selalu memberi
dukungan untuk kesembuhan klien
5. Riwayat
Alergi
Klien
menyatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan, obat-obatan dan lingkungan
atau yang lainnya.
D.Pemeriksaan
Fisik
1) Keadaan umum : lemah
*) Kesadaran :
Compos mentis GCS: 15 (E=4 V=5 M=6)
2) Tanda-tanda vital
TD=140/100 mmHg
S = 36,8
N = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
3) Sistem percernaan
Bibir dan
mukosa kering, tidak terdapat kelainan bentuk bibir, gigi berjumlah 32 buah,
lidah kotor (putih), pergerakan lidah bebas, tepi dan ujung lidah kemerahan,
terdapat reflek menelan, bentuk perut datar dan tidak ada nyeri tekan, tetapi
klien merasakan nyeri pada kiri atas hingga ke bawah, tidak teraba pembesaran
hepar, bising usus = 4 x/menit
4) Sistem pernapasan
Bentuk
hidung simetris, septum ada, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak
terdapat sekret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda, tidak terdapat
nyeri tekan sinus. Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi intercostalis,
vertebra lurus, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus
simetris, pengembangan paru saat bernafas simetris, suara paru vesikuler, RR =
20x/menit
5) Sistem kardiovaskular
Konjungtiva
pucat, tidak ada peningkatan JVP (distensi vena jugularis), CRT < 3 detik,
akral teraba hangat, denyut nadi kuat dan teratur, frekuensi nadi = 80 x/menit,
TD = 140/100 mmHg .
6) Sitem persyarafan
Kesadaran compos mentis dengan nilai
GCS = 15 (E=4 V=5 M=6).
Orientasi
klien terhadap orang, tempat, dan waktu baik, terbukti dari klien dapat
menyebutkan siapa yang menunggu dan menanyakan kapan pulang. Klien dapat
mengingat kejadian masa lampau dan saat ini.
7) Sistem Endokrin
Tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat tanda-tanda ganggung
hormonal seperti pembesara tyroid.
8) Sistem Genetourinaria
Tidak
terdapat lesi, bekas jahitan, tidak terdapat pembesaran ginjal, tidak ada
pembesaran kandung kemih.
9) Sistem Muskuloskeletal
- Postur tubuh
simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat menahan saat dagu di beri
tahanan.
- Extremitas atas :
Bentuk
tangan simetris, bahu dapat abduksi dan adduksi, pergelangan tangan dapat
fleksi dan ekstensi, jari-jari lengkap, tidak terdapat odem, terpasang infus RL
20tts/menit pada tangan kanan.
- Extremitas bawah :
Bentuk kaki simetris, pergelangan kaki dapat fleksi dan ekstensi, tonus
otot 3.
10) Sitem
Integumen
Rambut tidak rapi, tapi bersih, berwarna hitam, turgor kulit tidak elastis,
suhu = 36,5°C, tidak
terdapat luka dan lesi, warna kulit coklat.
11)
Sistem Indra
Klien
dapat membaca dengan baik, klien dapat menjawab pertanyaan bila diajukan
perawat, klien dapat bicara dengan artikulasi jelas, klien dapat membedakan bau
antara minyak kayu putih dengan kopi.
E.
POLA AKTIVITAS
1. Nutrisi
- sebelum sakit : makan 3-4 kali sehari,
nasi, sayur, lauk, kadang-kadang buah
- saat sakit : makan 3 kali sehari, ¼ porsi per
saji, bubur, sayur, lauk, buah
- keluhan : klien mengatakan tidak nafsu makan
karena muntah sehabis makan
2. Cairan
- sebelum sakit : minum 8-10 gelas per hari
- saat sakit : minum 4-5 gelas per hari
- keluhan : klien mengatakan jarang minum
karena perasaan ingin muntah timbul
3. Eliminasi
- sebelum sakit : BAB 1 hari sekali,
konsistensi lembek
BAK 3-5 kali
sehari, warna kuning jernih
-
saat sakit : BAB 2kali selama 5 hari, konsistensi
padat/keras
BAK 3 kali sehari, warna kuning, pernah BAK bercampur darah
4. Istirahat
-
sebelum sakit : tidur siang 2 jam (14.00-16.00), tidur malam 7 jam
(22.00-05.00)
- saat sakit : tidur siang 4 jam (11.00,
14.00-17.00), tidur malam 7 jam tetapi sering terbangun
5. Personal Hygiene
-
sebelum sakit : klien mengatakan mandi 2 kali per hari, keramas, sikat gigi
- saat sakit : klien mengatakan mandi 1 kali per
hari, kadang keramas, sikat gigi
6. Aktivitas
- sebelum sakit : klien mengatakan
aktivitas dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain
-
saat sakit : klien melakukan
aktivitas dibantu keluarga, karena klien tampak lemah,
tonus otot 3
F.
DATA PENUNJANG
HEMATOLOGI
Tanggal 30 November 2012
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Normal/Satuan
|
Hemoglobin
|
14,8
|
Lk : 13,5-18,0 gr/dl
Pr : 12 – 16,0 gr/dl
|
LED
|
69
|
Lk : 0-10 mm/jam
Pr : 0-20 mm/jam
|
Leukosit
|
15.600
|
4500 -10700 /Ul
|
Basophil
|
0
|
0-1 %
|
Eosenophil
|
0
|
1-3%
|
Batang
|
0
|
2-6%
|
Begmen
|
84
|
50-70%
|
Limposit
|
13
|
20-40%
|
Monosit
|
3
|
2-8%
|
Trombosit
|
251.000
|
150.000-400.000/Ul
|
Malaria
|
Belum Ditemukan
|
TEST
WIDAL
Tanggal 30 November
2012
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Titer
|
Typhi
H Antigen
|
+
|
1/320
|
Typhi
O Antigen
|
+
|
1/300
|
Paratyphi
A-O Antigen
|
+
|
1/40
|
Paratyphi
B-O Antigen
|
+
|
1/320
|
G.
PENATALAKSANAAN
1.
Penatalaksanaan Medis
·
Infus RL 20 tts/menit
·
Injeksi ranitidin 1 amp/12 jam
·
Tab. Buscopan 3 X 1
·
Tab. Neurodex 3 X 1
·
Injeksi dexametason 1 amp/8 jam
·
Injeksi ceptriaxone 1 gr/8 jam
2. Penatalaksanaan Keperawatan
·
Tirah Baring selama 7 hari
·
Mobilisasi klien dilakukan secara
bertahap sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien
·
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian menu diet TKTP, tidak berserat dan merangsang / pedas
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
|
DATA OBJEKTIF
|
·
Klien
mengatakan nyeri sangat berat dibagian kepala
·
Klien
mengatakan tidak nafsu makan, perut mual
·
Klien
mengatakan jarang minum karena perasaan ingin muntah timbul
·
Klien
mengatakan susuah BAB
·
Klien
mengatakan aktivitas tidak dapat dilakaukan sendiri
|
·
Klien
tampak meringis menahan sakit
·
Karakteristik
nyeri sangat berat dengan skala 8 (skala 0-10)
·
Keadaaan
umum lemah
·
Bibir
dan mukosa kering
·
Lidah
kotor (selaput putih)
·
Bising
usus 4x permenit
·
Konjungtiva
pucat
·
Ekstremitas
kanan atas terpasang infus RL 20x permenit
·
Tonus
otot 3
·
Turgor
kulit tidak elastis
·
Klien
hanya makan ¼ porsi
·
BAB
klien 2x selama 5 hari
·
Konsistensi
feses padat
·
Leukosit
15600
·
Tes
Widal (+)
|
ANALISA DATA
No
|
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
1.
|
Ds :
·
Klien
mengatakan nyeri sangat berat pada bagian kepala.
Do :
·
Klien
tampak meringis mnahan sakit
·
Skala
nyeri 8 (karakteristik sangat berat)
·
Leukosit
15600
·
Tes
widal
|
Gangguan rasa
nyaman : nyeri
|
Inflamasi usus
halus
|
2.
|
Ds:
·
Klien
mengatakan tidak nafsu makan, perut mual
Do :
·
Klien
hanya makan ¼ porsi yang disediakan
·
Lidah
klien tampak kotor (selaput kotor)
·
Keadaan
umum klien lemah
·
Mukosa
bibir kering
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan
|
Asupan/
intake tidak adekuat
|
3.
|
Ds:
·
Klien
mengatakan susah bab
Do:
·
Bab
klien 2kali selama 5hari
·
Bising
usus 4kali permenit
·
Konsistensi
feses padat
|
Gangguan
eliminasi bab konstipasi
|
Penurunana
peristaltik usus
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NO
|
Diagnosa keperawatan
|
Tanggal ditemukan
|
Tanggal teratasi
|
1
|
Gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi usus halus
|
2
Desember 2012
|
-
|
2
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak
adekuat
|
2
Desember 2012
|
-
|
3
|
Gangguan eliminasi bab konstipasi berhubungan dengan
pemenuhan penurunan peristaltik usus
|
2
Desember 2012
|
-
|
IV.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. R Diagnosa : Typhus Abdominalis
Umur : 42 Tahun Ruang :
Nuri
No. MR : 274916 Tanggal
Pengkajian: 2 Desember 2012
No
|
Dx Keperawatan
|
tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d
inflamasi usus halus.
Ds:
klien mengatakan nyeri di bagian kepala
Do:
- klien tampak meringis menahan sakit
- skala nyeri 8 (skala 0-10)
- leukosit: 15.600 gr/dl
- tes widal (+)
|
Setelah dilakukan askep selama 2x24
jam, diharapkan nyeri dapat berkurang
dengan kriteria hasil:
-nyeri kepala berkurang
- klien tampak rileks (tidak meringis
menahan sakit)
-skala nyeri 2
-leukosit normal (4.500-10.700 gr/dl)
- uji widal(-)
|
1. kaji karakteristik, lokasi, skala,
dan lamanya nyeri
2. berikan lingkungan yang tenang,
hindarkan stress luar, misal keluarga atau orang lain
3. tingkatkan tirah baring, bantu
perawatan diri yang penting
4. tinggikan tempat tidur pada bagian
kepala
5. ajarkan teknik relaksasi dan
latihan nafas dalam
6. kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik dan antibiotik
|
1. perubahan pada karakteristik nyeri
menunjukkan penyebaran penyakit/ terjadi komplikasi.
2. stress dapat mengganggu respons
saraf otonom dan mendukung eksaserasi penyakit
3. menurunkan gerakan yang dapat
meningkatkan nyeri
4. mencegah aliran darah tertuju ke
kepala
5. klien lebih rileks dan meningkatkan
kemampuan koping
6. mengurangi rasa nyeri dan
antibakteri
|
2
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat
|
Setelah dilakukan askep 2 X 24 jam,
nutrisi kurang dari kebutuhan dapat teratasi dengan kriteria hasil :
-
Mual hilang
-
Klien menghabiskan porsi makan yang disajikan
-
Lidah klien bersih ( kemerahan)
-
Mukosa bibir lembab
-
|
1. catat masukan makanan
2. dorong tirah baring/ pembatasan
aktivitas selama fase sakit akut
3. sediakan makanan dalam keadaan
hangat, lingkungan menyenangkan dan kondisi tidak terburu-buru.
4. anjurkan klien istirahat sebelum
makan
5. kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diet.
6. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian nutrisi parenteral dan pemberian antimual
|
1. mengetahui asupan nutrisi klien.
2. menurunkan kebutuhan metabolik
untuk mencegah penurunan kalor dan simpanan energi
3. lingkungan yang menyenangkan dan
tidak terburu-buru lebih kondusif untuk makan.
4. menenangkan peristaltik dan meningkatkan
energi untuk makan.
5. mengetahui jenis mkanan apa yang
sesuai untuk keadaan klien.
6. pemberian nutrisi parenteral jika
asupan nutrisi masih kurang.
|
3.
|
Gangguan eliminasi BAB : konstipasi
b.d penurunan peristaltik usus.
Ds : klien mengatakan susah BAB
Do
:
-
BAB klien 2 kali selama 5 hari.
Ds
:
-
BAB klien 2
X selama 5 hari
-
Bising usus 4x/menit
-
Konsistensi feses padat.
|
Setelah dilakukan askep selama 2 X 24
jam konstipasi dapat teratasi dengan , kriteria hasil :
-
Klien tidak susah BAB
-
Klien BAB minimal 1 kali / hari
-
Bising usus normal (6-12x/mnt)
-
Konstipasi feses lunak dan berbantuk
|
1. kaji bising usus klien.
2. kaji BAB klien ( konsistensi,
warna, jumlah )
3. pertahankan intake cairan2-3 liter/
hari
4. hindari makanan yang membentuk gas
5. kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat pelunak feses.
|
1. mengetahui adanya komplikasi
2. mengetahui ada tidaknya gangguan
BAB
3. memenuhi kebutuhan cairan dan
membantu memperbaiki konsistensi feses
4. menurunkan distres gastrik dan
distres abdomen
5. mempermudah defekasi.
|
V.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. R Diagnosa : Typhus Abdominalis
Umur : 42 Tahun Ruang : Nuri
No. MR : 274916 Tanggal
Pengkajian: 2 Desember 2012
Tgl/jam
|
Implementasi
|
Paraf
|
Evaluasi
|
Paraf
|
|||||||
3/12
15.00
2012
15.10
15.12
15. 13
15.15
3/12
2012
20.00
|
1. mengkaji karakteristik, lokasi,
skala, dan lamanya nyeri
2. memberitahu keluarga klien untuk
tidak membuat kebisingan dan suasana ramai
3. meminta pasien untuk istirahat
4. meninggikan tempat tidur di bagian
kepala
5. mengajarkan klien untuk tarik nafas
dalam kemudian hembuskan (5 kali)
6. melanjutkan program pengobatan
analgetik (dexametason) dan antibiotic (ceftriaxone)
|
|
S: klien mengatakan nyeri berkurang
O:
-
Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
-
Nyeri pada bagian kepala berkurang selama minum
obat
-
Klien tampak tidak lagi meringis menahan sakit
(rileks)
-
Klien mendapat teraphy analgetik injeksi
dexametason 1amp/8 jam dan injeksi ceftriaxone 1gr/ 8jam
A:
Gangguan rasa nyaman: nyeri teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi:
1.
mengkaji karakteristik, lokasi, skala, dan lamanya nyeri
6.
melanjutkan program pengobatan analgetik dan antibiotic
|
|
|||||||
3/12
17.30
2012
17.31
17.40
17.45
4/12
01.00
2012
|
1. memberikan makanan sesuai diet yang
diberikan
2. menganjurkan klien makan selagi
hangat dan tidak terburu-buru
3. mencatat masukan makanan klien
4. Memantau jumlah tetesan infus ( Rl=
20tts/menit)
5. melanjutkan program pemberian obat
antimual (ranitidin)
|
|
S: klien mengatakan tidak nafsu makan
O:
-
Klien mendapat diet bubur, lauk dan sayur
-
Klien hanya menghabiskan ¼ porsi
-
Klien terpasang infus RL 20tts/mnt
-
Klien mendapat teraphy injeksi Ranitidin 1amp/12
jam
A:
gangguan pemenuhan nutrisi:kurang dari kebutuhan belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi
1. memberikan makanan sesuai diet yang
diberikan
3. mencatat masukan makanan klien
4. Memantau jumlah tetesan infus ( Rl=
20tts/menit)
5. melanjutkan program pemberian obat
antimual (ranitidin)
|
|
|||||||
3/12
19.00
2012
19.05
19.06
19.07
|
1. mengkaji frekuensi bising usus
2. menanyakan kepada klien sudah BAB
berapa kali dan bagaimana konsistensi/ bentuknya.
3. meminta klien untuk minum 6-8 gelas
perhari
4. Menganjurkan klien untuk tidak
makan yang mngandung gas (Ubi)
|
|
S: klien mengatakan sudah bab hari ini
1 kali
O:
-
bising usus: 7 kali/menit
-
konsistensi lunak
-
klien minum 4 gelas
A:
gangguan eliminasi BAB: konstipasi telah teratasi
P:
hentikan semua intervensi
|
|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Thypus
abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh salmonella typhi
mengenai saluran pencernaan di tandai dengan adanya demam lebih dari satu
minggu, gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran. Dapat dibuktikan
juga dengan tes widal yang menunjukkan adanya hasil positif untuk kuman
salmonella.
4.2 Saran
Penyakit
thypus abdominalis disebabkan oleh bakteri yang penularannya lewat saluran
pencernaan, oleh karena itu sebaiknya kita menjaga kebersihan terutama dalam
gaya hidup kita, biasakan mencuci tangan sebelum makan, usahakan agar makanan
dalam keadaan tertutup.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes M, E, et al. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit
buku kedokteran EGC: Jakarta
M. Sjaifoellah N, et al. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI:
Jakarta
Wolf, et al. (1984). Dasar-dasar Ilmu Keperawatan. PT. Jaya
Pirusa: Jakarta
No comments:
Post a Comment